kegagalan

April 9, 2008 at 9:48 am (aLLcategorie, diary)

Aku gagal, hiks….
pukul 19.00 di hp-ku waktu itu (28 Maret 2008), semua peserta dag dig dug menunggu pengumuman pemenang KKTM tingkat Universitas. 2 hari berlalu, sabtu dan Minggu, dan sekarang tiba waktunya mengumpulkan segenap mental juara (menang ataupun kalah). aku lupa berapa tepatnya peserta KKTM ini, yang jelas peserta untuk bidang IPS jauh lebih banyak, 26 kelompok dari semua fakultas dan program di universitas Brawijaya. begitulah, bidang IPS memang fleksibel, setiap orang bisa memasukinya, namun tetap saja aku kesulitan untuk memasuki dunia itu, tidak seperti eksakta yang bisa selalu tepat 1+1 ya dua, kecuali jika konsepnya berubah, he….
aku dan beberapa teman satu fakultas (FTP), rata-rata anak ARSC berkumpul di kursi tengah, 4 baris dari deretan depan. di samping kiri kami ada RSC dari FIA, samping kanan kami ada LSME dari Ekonomi, di depan kami ada anak-anak kedokteran dan banyak peserta lain yang membaur tidak membentuk koloni dari beberapa fakultas lain. detik berjalan, pembantu Rektor 3 menyudahi sambutannya. adrenalinku meningkat, berbagai perasaan campur aduk, takut, cemas, was-was dan entah apa lagi, aku bahkan tak dapat mendeskripsikannya.
pengumuman tiba……………………..
entah siapa namanya, mungkin bu… aku lupa, tapi aku ingat ibu yang mengumukan itu dari fakultas Perikanan. pengumuman dimulai dari bidang Pendidikan, tak satupun teman satu fakultasku masuk menjadi juara, bidang IPS pun dibacakan, usai sudah namun tak satupun dari kami menjadi pemenang. Aku semakin galau, kulirik sekilas teman-teman satu fakultas yang duduk berderet. semuanya terlihat suram, lembut tangan temanku menyentuhku, mencari ketegaran, aku tahu kami semua disini saling berharap, setidaknya ada yang dapat mewakili fakultas kami. selain itu nama ARSC juga dipertaruhkan disini.
aku menoleh ke kanan dan ke kiri, LSME dan RSC. mereka bersorak-sorak riang, bahagia karena berhasil meraih banyak juara. semakin keras mereka bertepuk tangan, semakin aku nyinyir menghadapi kenyataan bahwa kami telah gagal. sorakan mereka, para pemenang seolah menertawakan kegagalan kami, padahal tidak, mungkin perasaanku saja yang sedang kacau balau. harapanku tinggal bidang Ipa karena memang tinggal IPA-lah yang belum diumumkan, asaku mencuat. berharap setidaknya mas enka bisa lolos menjadi juara, tulisan dan presentasinya cukup bagus menurut penilaian subyektifku. aku bahkan tak berani untuk berharap tulisanku yang lolos. hatiku semakin galau, aku menatap mba’ Amel, mencoba menyelami perasaannya dan mencari kekuatan dari sorot matanya, kulihat mas Enka menangkupkan mukanya, Ria berdoa dan berbagai aktivitas lain yang semuanya merupakan indikasi bahwa mereka gelisah dan berharap.
juara harapan 3 telah diumumkan, bukan fakultasku,
juara harapan dua…
fakultas teknologi Pertanian, minyak sehat dari bekatul….., suara ibu dari FPi tadi menabrak dinding-dinding ruang menerobos telingaku yang tertutup jilbab mungilku. ups Ria n the genk lolos, aku turut senang dan bersyukur, kami semua memberi aplaus dan selamat ke Ria, karena diantara timnya hanya dia yang datang. aku sangat senang setidaknya ada yang mewakili fakultas kami. harapanku semakin kuat. mas Enka pasti dapet masuk the big three berjejer dengan pemenang-pemenang lain.
juara 3….
juara 2…
hingga juara 1, the winner…. kami harap-harap cemas, aku fokuskan pendengaranku dan berdoa dalam hati, namun ternyata pemenangnya tim dari kedokteran, apakah aku salah dengar, tapi tidak that’s a fact, aplous beriringan dari berbagi sudut, hanya koloni kami yang sepi, hehhhh aku mengambl nafas dalam, sebenarnya kedokteran juga hanya mendapat satu temapat di urutan kejuaraan itu, sama dengan fakultas kami, bedanya kami ada di juara harapan sedangkan kedokteran menduduki posisi the winner.
usai pemberian hadiah secara simbolis dari rektor acarapun ditutup, dengan langkah gontai kami keluar meninggalkan ruangan, riak muka kami semua tampak keruh, kecuali riak muak ria, ada binar kemenangan disana. karena di luar hujan sangat deras teman-temanku memilih duduk mencari posisi yang nyaman daripada menembus hujan, entah mereka sengaja mengasingkan diri atau hanya mencari kenyamanan, yang jelas mereka menyisih ke pinggir, pojok tepatnya. aku datang dengan lesu, tapi demi melihat mereka sedih kuurungkan niatku untuk ikut bersedih, ahirnya aku datang dan melompat sembari berteriak “TETEP SEMANGAT!!!!” disertai tawaku yang hambar. yang lain ikut tersenyum garing, ada sedikit celetukan dari temanku “jadi ga’ mood nulis lagi”.
deg, kalimatnya memang simple tapi efek kalimat tadi sangat berbahaya, menyerah, putus asa dan pesimis adalah hal yang sangat mengerikan. bukankah selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau berusaha kecuali orang-orang yang berputus asa. aku sempat terbawa efek dari kalimat tadi tapi aku tak mau berhenti sampai disini. aku tak mau mernyerah. pada saatnya nanti pasti ada kemenangan yang dapat membuat kami tersenyum. masih banyak mimpi yang ingin aku raih. lagipula ada kemenangan lain dari setiap kegagalan, kemenangan atas diri kita. bagaimana kita menyikapi kegagalan tersebut. mampukah kita bangkit dari kegagalan itu. mungkin saja kegagalan tersebut merupakan batu loncatan untuk menuju kesuksesan. selalu ada hikmah dari setiap hal termasuk kegagalan.
keep fighting!!!! tetap menulis n semangat!!!!
bwt temen-temen TP, ARSC khususnya kegagalan kita d KKTM moga j g’ terulang lagi ma PKM kita yang syukur dapat didanai dikti sebanyak 34 judul, keep spirit ya!!!

Leave a comment